Selasa, 04 Januari 2011

Status,peranan,dan hubungan individu dalam interaksi sosial




1.status dan peranan individu dalam interaki soaial
a.  Status sosial
        Status sosial atau biasa juga disebut dengan istilah dengan kedudukan adalah posisi seseorang dalam kelompok masyarakat.secara umum terdapat tiga macam cara bagi tiap –tiap individu untuk memperoleh status yaitu:
1.   Cara ascribed status yaitu: Perolehan status seseorang yang dicapai dengan sendirinya tanpa memperhatikan aspek rohaniah srta kemampuan.Contohnya:pangeran ,bangsawan .
2.   Cara achieved status yaitu: suatu perolehan status yang dicapai seseorang dengan usaha yang disengaja seta tergan tung dengan kemampuan yang dimiliki seseorang tersebut dalam meraih keinginan status tersebut .Contohnya:presiden .bupati,dan seseorang penjabat pemerintahan.
3.   Cara assigned status yaitu:perolehan status seseorang karena diberi oleh seseorang atau lembaga.Biasanya orang yang mendapat status tersebut karena prestasi yang dimilikinya.Contohnya:pahlawan kemerdekaan RI,dan siswa teladan.
Dalam lingkungan masyarakat sosial, seseorang dapat memperoleh atau memiliki status lebih dari satu atau bisa dikatakan rangkap.Misalnya seorang RT yang menjabat di desanya juga sekaligus sebagai kepala rumah tangga di keluarganya,dll.Karena banyaknya status yang mungkin dimiliki oleh seseorang ,bisa jadi akan menyebapkan suatu konflik sosial atau status conflict yang disebapkan  setatus yang dimiliki seseorang mengalami pertentangan.

b. Peranan sosial
Pembahasan mengenai status sosial Tidak terlepas dari pembahasan mengenai peranan, sebab perranan merupakan aspek dinamis dari suatu kedudukan atau status.
Peranan adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain dalam menjalankan hak dan kewajiban seesuai dengan status yang dimilikinya.Peranan menjadi penting artinya karena berfungsi sebagai pengatur perilaku seseorang dalam lingkungan masyarakat.
Pada dassrnya interaksi sosial yang terjadi dilungkungan  masyarakat merupakan hubungan antara peranan –peranan individu yang ada didalamnya. Sama halnya status yang dapat melahirkan konflik status.Peranan juga dapat menimbulkan  konflik peranan yaitu tatkala peran- peran yang dimiliki harus dilaksanakan sekaligus.

2. Hubungan individu daln interaksi sosial.
          Menurut tijauan sosiaologi,seorang individu dikatakan memiliki arti ketika ia selalu mengadakan kontak dengan orang lain sehingga tercipta interaksi yang dinamis.Dalam sosiologi,untuk mengukur derajat hubungan seseorang dengan orang lain digunakan sosiometri yaitu suatu metode dalam psikologi untuk menganalisis hubungan interpersonal yang berkaitan dengan emosi dalam kelompok.Melalui metode sosiometri dapat diketahui beberapa hal sebagai berikut:
·           Semakin seseorang bergaul dengan orang lain maka ia memiliki hubungan yang baik dan sebaliknya, semakin sedikit seseorang bergaul maka ia tidak memiliki perrgaulan yang baik.Adapun orang yang tidak pernah mau bergaul atau melakukan kontak dengan orang lain maka ia akan terasing daari pergaulan atau terisolir.Bisa dikatakan sering tidaknya seseorang melakukan kontak atau bergaul dengan orang lain disebut frekuensi dalam bergaul.
·           Intim tidaknya seseorang dalam bergaul dapat mencerminkan intensitas pergaulannya.Semakin jarang seseorang dengsn temannya, maka semakintidak intim ia dengan temannya.Sebaliknya semakin sering orang bergaul dengan temanya maka ia semakin intim.Untuk menyebut banyak sedikitnya teman bergaul seseorang dalam masyarakat dinamakan popularitas dan seseorang yang memiliki banyak teman berarti ia memilliki hubungan sosial yang baik.
·            Dalam interaksi yang dilakukan seseorang akan memilih ataupun menolak seseorang untuk menjadi teman.Tindakan memilih ini dinamakan “tindakan pemilihan”.




SUMBER:Rahmawati,dwi.2006.Sosiologi Xa.Jawa Tengah:Vivi Pakarindo